Bulan suci Ramadhan merupakan bulan ke sembilan dalam kalender Hijriah. bulan suci ini menjadi bulan yang paling dinanti oleh hampir semua umat muslim di dunia. Karena pada bulan yang suci ini, umat muslim mendapatkan kesempatan untuk merefleksikan diri, memperbaiki perilaku, dan membersihkan hati mereka dari sifat-sifat yang tidak baik, melalui puasa dari awal terbit matahari hingga terbenamnya matahari.
 |
| Foto ilustrasi solat Tarawih berjamaah. Sumber: mediapemalang.com |
Puasa Ramadhan merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia. Karena bulan ramadhan ini merupakan salah satu bulan yang spesial, maka penetapan awal bulan ramadhan ini tidak ditetapkan secara hitungan matematika saja, tetapi dengan perhitungan khusus. Di indonesia penetapan awal puasa Ramadhan dilakukan melalui sidang isbat, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI. Sidang isbat ini dilakukan setelah penanggalan Masehi dan Hijriah telah diselesaikan, dan pemerintah akan memutuskan tanggal awal bulan Ramadhan dan mengumumkan jadwal puasa.
Baca juga: Suara PSI Melonjak, KPU Sebut Akibat OCR Sirekap Tidak Akurat
Pengertian Sidang Isbat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Sidang berarti pertemuan untuk membicarakan sesuatu dan Isbat artinya penetapan dan penentuan. Jadi secara istilah sidang Isbat dapat dikatakan sebagai sidang yang dilakukan untuk menetapkan atau menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah. Para ahli dan pakar akan mengkaji data-data astronomi, seperti penanggalan Masehi dan Hijriah, untuk menentukan tanggal awal bulan Ramadhan.
 |
| Sidang Isbat 2023. Sumber: detik.com |
Di Indonesia, sidang isbat ini dilakukan secara berkala setiap tahun. sehingga para umat Muslim yang ada dapat mengetahui kapan awal puasa dan bisa menyiapkan diri untuk melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan. Sebelum sidang isbat bisa dilaksanakan, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum memulai sidang isbat dan menentukan awal puasa, berikut tahapan-tahapannya.
Pemaparan Posisi Hilal
Melihat hilal merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan awal bulan Ramadhan. Selain itu, demi kemaslahatan umat manusia, demi kebersamaan ,dan pemersatu umat dalam menentukan waktu shalat, puasa dan haji atau sebagai tiang agama Islam itu sendiri. Hilal merupakan bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.
 |
| Ilustrasi melihat hilal. Sumber: Katadata.co.id |
Cara melihat hilal dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu, seperti teleskop, dilakukan oleh satu atau beberapa orang yang adil. Jika hilal terlihat, yang biasanya dibantu teleskop, maka pada malam itu dimulai tanggal satu bulan baru. Namun jika hilal tidak, maka malam itu adalah tanggal 30 bulan yang sedang berjalan. Malam berikutnya dimulai tanggal satu bagi bulan baru atas dasar istikmal (digenapkan)
Pelaksanaan Sidang Isbat
 |
| Pelaksanaan sidang isbat Sumber: kepripedia.com |
Pelaksanaan sidang isbat dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) beserta pihak-pihak terkait untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah, seperti awal puasa Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Dalam sidang tersebut membahas soal temuan-temuan yang ada di beberapa titik di indonesia, dalam hal ini adalah posisi hilal.
Telekonferensi Pers Hasil Sidang Isbat
 |
| Konferensi pers sidang isbat 2023. Sumber: setda.kalteng.go.id |
Telekonferensi pers adalah kegiatan setelah dilakukannya sidang atau rapat. Hal ini dilakukan untuk mengumumkan hasil rapat atau sidang kepada masyarakat. Dalam konteksnya, konferensi pers setelah sidang isbat sebagai penetapan awal puasa Ramadan dilakukan untuk mengumumkan hasil sidang isbat kepada masyarakat. Hasil Dalam sidang isbat tersebut, akan dipaparkan oleh pemerintah dimulai dari penjelasan syarat penetapan awal puasa, sampai hasil putusan sidang yang sudah dilakukan sebelumnya.
